Archive for Maret 2015
Analisis Kesalahan Ejaan dan Diksi pada Artikel
By : Naufal Anis Ramadhan
Analisis
Kesalahan Ejaan dan Diksi pada Artikel
APBD
DKI Buntu, Ahok Uber Jokowi ke Bogor
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama ternyata menemui Presiden Joko Widodo pada Jumat, 20
Maret 2015. Ahok mengatakan pertemuan yang berlangsung pada malam hari di
Istana Bogor itu membahas perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) 2015. "Saya
langsung minta waktu ke beliau untuk melapor," kata Ahok di Balai
Kota, Ahad, 22 Maret 2015.
Pembahasan evaluasi APBD 2015 antara Pemerintah Provinsi DKI dan Badan Anggaran DPRD pada Jumat malam, 20 Maret 2015, menemui jalan buntu. Akibatnya, peraturan gubernur mengenai penggunaan APBD 2014 harus diterbitkan untuk menopang pelaksanaan program pembangunan.
Hal ini berarti total pagu anggaran yang digunakan sebesar Rp 72,9 triliun, sama dengan APBD 2014, tapi programnya merupakan kegiatan yang tercantum dalam APBD 2015. Selisih nilai total pagu anggaran kedua APBD adalah Rp 180 miliar.
Ahok menjelaskan, Jokowi meminta Pemerintah Provinsi DKI mengupayakan anggaran yang digunakan adalah APBD 2015. Meski begitu, Jokowi menyarankan Ahok menerbitkan peraturan gubernur untuk memberlakukan APBD 2014 jika penyelesaiannya berakhir buntu. Jalan buntu yang dimaksud Jokowi adalah Pemprov DKI harus memfasilitasi program kegiatan yang diajukan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta.
Ahok berpendapat lain. Kepada Jokowi, dia mengatakan kemungkinan Dewan menyepakati penggunaan APBD 2015 kecil. Alasannya, DPRD telanjur menggunakan hak angket yang bertujuan menelusuri proses penyusunan APBD.
Di sisi lain, tutur Ahok, persetujuan penggunaan APBD 2015 berarti mementahkan penggunaan hak itu. "Tak mungkin, Pak. Mereka pasti malu kalau akhirnya kami menggunakan APBD 2015," ujar Ahok kepada Jokowi.
Ahok mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan rancangan peraturan gubernur yang dimaksud. Sementara itu, Pemprov DKI masih mengupayakan komunikasi dengan pimpinan DPRD, agar mereka menyetujui penggunaan APBD 2015. "Berikhtiar kan boleh, tapi saya hubungi Ketua DPRD (Prasetio Edi Marsudi) sejak Jumat malam tak diangkat," ucap Ahok.
Pembahasan evaluasi APBD 2015 antara Pemerintah Provinsi DKI dan Badan Anggaran DPRD pada Jumat malam, 20 Maret 2015, menemui jalan buntu. Akibatnya, peraturan gubernur mengenai penggunaan APBD 2014 harus diterbitkan untuk menopang pelaksanaan program pembangunan.
Hal ini berarti total pagu anggaran yang digunakan sebesar Rp 72,9 triliun, sama dengan APBD 2014, tapi programnya merupakan kegiatan yang tercantum dalam APBD 2015. Selisih nilai total pagu anggaran kedua APBD adalah Rp 180 miliar.
Ahok menjelaskan, Jokowi meminta Pemerintah Provinsi DKI mengupayakan anggaran yang digunakan adalah APBD 2015. Meski begitu, Jokowi menyarankan Ahok menerbitkan peraturan gubernur untuk memberlakukan APBD 2014 jika penyelesaiannya berakhir buntu. Jalan buntu yang dimaksud Jokowi adalah Pemprov DKI harus memfasilitasi program kegiatan yang diajukan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta.
Ahok berpendapat lain. Kepada Jokowi, dia mengatakan kemungkinan Dewan menyepakati penggunaan APBD 2015 kecil. Alasannya, DPRD telanjur menggunakan hak angket yang bertujuan menelusuri proses penyusunan APBD.
Di sisi lain, tutur Ahok, persetujuan penggunaan APBD 2015 berarti mementahkan penggunaan hak itu. "Tak mungkin, Pak. Mereka pasti malu kalau akhirnya kami menggunakan APBD 2015," ujar Ahok kepada Jokowi.
Ahok mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan rancangan peraturan gubernur yang dimaksud. Sementara itu, Pemprov DKI masih mengupayakan komunikasi dengan pimpinan DPRD, agar mereka menyetujui penggunaan APBD 2015. "Berikhtiar kan boleh, tapi saya hubungi Ketua DPRD (Prasetio Edi Marsudi) sejak Jumat malam tak diangkat," ucap Ahok.
Sumber :
NO
|
KESALAHAN
|
PERBAIKAN
|
KETERANGAN
|
1
|
"Saya
langsung minta waktu ke beliau untuk melapor,"
|
"Saya
langsung minta waktu ke beliau untuk melapor."
|
Tanda
yang digunakan pada akhir kalimat langsung seharusnya tanda
"titik", bukan "koma"
|
2
|
menemui
jalan buntu
|
Menemui
hambatan
|
Kata
“Jalan buntu” kurang tepat pada kalimat ini
|
3
|
menopang
pelaksanaan program
|
Menunjang
pelaksanaan program
|
Kata
“menopang” kurang tepat pada kalimat ini
|
4
|
tapi programnya merupakan kegiatan
|
tetapi
programnya merupakan kegiatan
|
Kata tapi tidak baku
|
5
|
berakhir
buntu
|
berakhir
terhambat
|
Kata “buntu” kurang tepat.
|
6
|
Jalan
buntu yang dimaksud Jokowi
|
Hambatan
yang dimaksud Jokowi
|
Kata
“Jalan buntu” kurang tepat pada kalimat ini
|
7
|
DPRD
telanjur menggunakan hak angket
|
DPRD
terlanjur menggunakan hak angket
|
Kesalahan dalam ejaan "telanjur". Kata yang benar
adalah "terlanjur"
|
8
|
"Tak
mungkin, Pak. Mereka pasti malu kalau akhirnya kami menggunakan APBD
2015,"
|
"Tak
mungkin, Pak. Mereka pasti malu kalau akhirnya kami menggunakan APBD 2015."
|
Tanda
yang digunakan pada akhir kalimat langsung seharusnya tanda
"titik", bukan "koma"
|
9
|
"Berikhtiar
kan boleh, tapi saya hubungi Ketua DPRD (Prasetio Edi Marsudi) sejak Jumat
malam tak diangkat,"
|
"Berikhtiar
kan boleh, tapi saya hubungi Ketua DPRD (Prasetio Edi Marsudi) sejak Jumat
malam tak diangkat,"
|
Tanda
yang digunakan pada akhir kalimat langsung seharusnya tanda
"titik", bukan "koma"
|
Tag :
Softskill,